Jumat, 24 November 2017

Praktikum Bahan Bangunan Laut ke 5

Pengujian Kekuatan Hancur Beton

 Umur 14 Hari




Kamis 02 November 2017, pengujian kuat beton selanjutnya adalah pengujian beton berumur 14 hari dari beton yang sudah kami buat sebelumnya.



Tujuan

Menentukan kekuatan tekan beton berbentuk silinder yang dibuat dengan dirawat (curing) di laboratorium. Kekuatan tekan beton adalah perbandingan beban terhadap luas penampang beton

Alat

UTM dengan kapasitas 100 ton

Bahan

2 buah beton silinder berumur 14 hari

Prosedur

1.      Ambil beban uji dari tempat perawatan

2.      Letakkan benda uji pada mesin tekan secara sentris

3.    Jalankan mesin uji tekan. Tekanan harus dinaikkan berangsur-angsur dengan kecepatan berkisar antara 4 kg/cm2 sampai dengan 6 kg/cm2 per detik

4.      Lakukan pembebanan sampai benda uji hancur

5.      Catat beban maksimum yang dicapai benda uji

6.      Ulangi langkah 1,2,3,4, dan 5 pada beton kedua



Hasil Percobaan

Diameter beton – 15 cm

Luas permukaan beton = 176,7146 cm2

Kuat tekan = P / A

P = Beban Maksimum

 


Umur

Beton ke-

Berat Beton (Kg)

Beban Maksimum (Kg)

Kuat Tekan (Kg/cm2)

14 Hari

1

12,26

34800

196,93

14 Hari

2

12,20

24000

135,82




Analisa

Untuk beton yang berumur 14 hari kuat tekannya seharusnya adalah 0,88 dari kuat tekan yang diinginkan.

0,88 x 225 = 198 kg/cm2

Dapat dilihat untuk beton pertama kuat tekannya 196,93 kg/cm2 dan beton kedua 135,82 kg/cm2 jauh dibawah perkiraan. Hal ini mungkin disebabkan oleh proses curing yang tidak benar, beton masih terdapat rongga-rongga udara yang terisi air dan menyebabkan beton bersifat basah sehingga mudah hancur




Dokumentasi:

#Yuk berbagi ilmu dengan niat karena Allah
#YolaKL15516023
id line : yola_yla
ig : @yolasans

Praktikum Bahan Bangunan Laut ke 4


Pengujian Kekuatan Hancur Beton

Umur 7 Hari







Kamis 26 Oktober 2017, 7 hari telah berlalu setelah kami membuat beton berdasarkan jumlah agregat, semen, air yang telah kami hitung sebelumnya. Praktikum kali ini kami melakukan uji tekan beton umur 7 hari dengan menghancurkannya memakai alat uji yang telah ada di laboratorium.



Tujuan

Menentukan kekuatan tekan beton berbentuk silinder yang dibuat dengan dirawat (curing) di laboratorium. Kekuatan tekan beton adalah perbandingan beban terhadap luas penampang beton

Alat

UTM dengan kapasitas 100 ton

Bahan

2 buah beton silinder berumur 7 hari

Prosedur

1.      Ambil beban uji dari tempat perawatan

2.      Letakkan benda uji pada mesin tekan secara sentris

3.      Jalankan mesin uji tekan. Tekanan harus dinaikkan berangsur-angsur dengan kecepatan berkisar antara 4 kg/cm2 sampai dengan 6 kg/cm2 per detik

4.      Lakukan pembebanan sampai benda uji hancur

5.      Catat beban maksimum yang dicapai benda uji

6.      Ulangi langkah 1,2,3,4, dan 5 pada beton kedua



Hasil Percobaan

Diameter beton – 15 cm

Luas permukaan beton = 176,7146 cm2

Kuat tekan = P / A

P = Beban Maksimum

 


Umur

Beton ke-

Berat Beton (Kg)

Beban Maksimum (Kg)

Kuat Tekan (Kg/cm2)

7 Hari

1

12,26

27600

156,19

7 Hari

2

12,20

22300

126,19




Analisa

Untuk beton yang berumur 7 hari kuat tekannya seharusnya adalah 0,65 dari kuat tekan yang diinginkan.

0,65 x 225 = 146,25 kg/cm2

Dapat dilihat untuk beton pertama kuat tekannya adalah 156,19 kg/cm2 sudah memenuhi standard dan beton kedua 126,19 kg/cm2 jauh dibawah perkiraan. Hal ini mungkin disebabkan oleh proses curing yang tidak benar, beton masih terdapat rongga-rongga udara yang terisi air dan menyebabkan beton bersifat basah sehingga mudah hancur



Dokumentasi:








#Yuk berbagi ilmu dengan niat karena Allah
#YolaKL15516023
id line : yola_yla
ig : @yolasans



Kamis, 23 November 2017

Praktikum Bahan Bangunan Laut 6 . . .

Uji Tarik Baja
Tujuan Percobaan
·         Menentukan kuat luluh dan kuat tekan baja
·         Menentukan moduus elastisitas dari baja dengan strain gauge
Alat dan Bahan Percobaan
1.      Alat
a.       Mesin uji (Universal Testing Machine)
b.      Alat jepit batang uji
c.       Jangka sorong, untuk mengukur diameter penampang baja
d.      Load Cell, untuk mengubah beban UTM dari analog menjadi digital
e.       Linear Variable Displacement Tranducer (LVDT), untuk mencatat defleksi atau perpanjangan
f.       Data Logger, sebagai alat pencatat data dari Load Cell dan LVDT
2.      Bahan
a.       Baja polos D 8 mm pendek, D 8 mm panjang, D 10 mm, dan D 12 mm
b.      Baja ulir D 10 mm pendek, D 10 mm panjang, D 13 mm, D 16 mm
 Prosedur Kerja
a.       Menyiapkan baja benda uji
b.      Mengukur diameter dan panjang awal setiap benda uji
c.       Menimbang massa setiap benda uji
d.      Melakukan kalibrasi alat (pada mesin UTM)
e.       Memasang benda uji ke mesin UTM (sumbu alat penjepit berhimpit dengan sumbu benda uji)
f.       Menjalankan mesin UTM. Benda uji ditarik dengan penambahan beban yang konstan hingga benda uji putus (selama proses penarikan akan tergambar grafik pada load cell)


g.      Mengukur diameter penampang dan panjang akhir benda uji yang telah putus

proses pengukuran diameter baja 

proses penimbangan berat baja

Universal Testing Machine

Baja setelah dipasang pada UTM


setelah dilakukan uji coba dan dianalisis datanya didapatkan bahwa
grafik hasil pengujian baja polos

grafik hasil pengujian baja ulir

grafik pengujian strain gauge

Dari grafik di atas, didapatkan persamaan garis regresi linear 2E+11 x + 2E+07. Tangen/kemiringan sudut (sebut saja α) yang terdapat pada grafik hasil percobaan terhadap sumbu x (regangan) menunjukkan harga modulus elastisitas. Dari Hukum Hooke, diketahui bahwa :
 E= Stress / Strain
Sedangkan dari grafik didapatkan hubungan :
tan a = Stress / Strain
Sehingga didapatkan hubungan tan α = E (Modulus Elastisitas). Berarti, nilai modulus elastisitas baja dengan metode strain gauge berdasarkan grafik yakni E = 2E+11 Pa.

Analisis data
Dari semua percobaan diatas didapatkan kuat tarik maksimum dari baja yang diuji bisa dilihat pada Tabel 6.9 dan kuat leleh baja yang bisa dilihat pada Tabel 6.10. Dari hasil tersebut juga kita bisa ambil kesimpulan bahwa kuat tekan maksimum dan kuat luluh dipengaruhi oleh diameter baja dan jenis baja. Kuat tarik baja berbanding lurus dengan diameter baja tersebut sehingga pada saat diameter diperbesar maka kuat tarik dan kuat luluh baja juga menjadi semakin besar. Selain itu, didapatkan data bahwa baja ulir memiliki kekuatan yang lebih besar jika dibandigkan dengan baja polos.
Dari Grafik 6.122 terutama pada bagian elastis dari grafik tersebut kita bisa mendapatka nilai modulus elstisitas dari baja. Modulus elastisitas baja yang didapat dari grafik tersebut adalah E= 2E+11 Pa. modulus elastisitas ini sam adengan modulus elastisitas baja yag sebenarnya yaitu E= 2E+11 Pa. hal ini menunjukkan bahwa penggunaan alat strain gauge memiliki efisiensi atau keakuratan yang tinggi yaitu hampir 100%.



#Yuk berbagi ilmu dengan niat karena Allah
#YolaKL15516023
id line : yola_yla
ig : @yolasans
 

Praktikum Bahan Bangunan Laut ke 5

Pengujian Kekuatan Hancur Beton  Umur 14 Hari Kamis 02 November 2017, pengujian kuat beton selanjutnya adalah pengujian be...